Ada yang tahu film cin(T)a ? Itu tuh film yang nyeritain cinta sepasang
kekasih berbeda agama yang akhirnya sad ending dan mereka memutuskan untuk
bersahabat karena tidak mungkin menyatukan cinta mereka sebab terganjal
perbedaan agama tersebut. Tuh gambaran mengenai film cin(T)a
Diakhir tahun kemaren (re: 2013) aku sempet deket gitu sama temen
kuliahku, namanya Od. Od ini produk asli Batak dan aku produk asli Jawa tulen,
nggak ada masalah sih mengenai beda suku antara kita malahan seru dan pengalaman
baru bisa kenal Od yang memiliki khas yaitu gaya ngomongnya dia yang kental
sekali ala orang Batak. Udah sejak semester 2 kita kenal tapi baru deket
akhir-akhir ini aja. Awalnya sih gara-gara ada salah satu temen deketku di
kampus pacaran sama temen deketnya Od terus kita juga sempet satu kepanitiaan
acara kampus jadi seringlah ngobrol-ngobrol bahkan dia sering bikin
gombalan-gombalan nggak penting ke aku. Nah, suatu malem tiba-tiba muncul lah
sms dari dia terus seperti biasa aku bales sms dia dengan gaya becandaannya
kita kayak biasanya eh lama-kelamaan beberapa kali sering berbalas pesan
singkat entah aku yang ngerasain atau dia juga ngerasain pesan demi pesan yang
dia kirim gaya bahasanya udah rada berbeda dari yang mulai nanya ‘udah makan
belum’ , ‘kok belum bobok’ , ‘sini temenin aku makan’, dan dari pesan-pesan
singkatnya itu lah aku mulai memiliki prasangka dan mulai sedikit ada rasa-rasa
keGRan dan mengharap lebih hubungan kita ini. Maklumlah ya,wanita mana yang
nggak seneng kalo tiap ada pesan yang perhatian kayak gitu. Bahkan saat dia
merayakan Natal aku ngasih kado natal buat dia, yah nggak mahal dan nggak bagus
sih biasa aja ‘Topi Christmas dengan bertuliskan “Merry Christmas Od” ‘
takutnya sih dia kecewa soalnya kadoku nggak seberapa tapi untungnya dia suka
malah katanya semaleman dia pake terus tuh topi :D pas ngasih kado itu aku juga
ngasih makanan ke dia, buatanku sendiri pastinya. Semenjak itu rasa berharapku
makin lebih lebih dan lebih tapi apa daya dia nya malah seringnya nggak ada
kabar bahkan saat pergantian tahun dia sama sekali nggak ngabarin atau ngucapin
New Year ke aku. Kecewa sih sama sikapnya dia bahkan aku sampai berpikir dia
nggak pernah serius mau deket sama aku, Sampai pas tahun baru bikin resolusi
buat nggak ngeharepin dia lagi tapi beberapa hari kemudian dia muncul lagi
sedikit bahagia sih hampir lupa kalau mau ngelupain dia. Nah, akhir-akhir ini
seringnya juga gitu, pas lagi ngerasa nyaman-nyamannya eh dianya ngilang eh
giliran udah nyampah disosmed buat lupain ini itu tentang dia, dianya malah
muncul ah sudahlah saat ini ngerasanya capek aja kalau kayak gini terus.
Ujung-ujungnya juga sad ending nih ceritanya kayak kisah-kisah cintaku yang
dulu, selain karena dianya emang nggak jelas entah apa isi hati dan pikirannya
permasalahan yang terlihat sangat jelas adalah kita memiliki keyakinan yang
berbeda, teringat kata temenku ‘kalaupun nantinya kamu jadi sama dia apa kamu
siap ngehadapi masalah perbedaan tersebut’. Aku juga sempat berpikir kalau
benar-benar mau ngejalanin sama dia apa siap buat ngehadapi perbedaan yang
takkan mudah sejalan itu, awalnya aku berpikir apa salahnya jika memang jadi
kita ngejalaninnya dulu tetapi mikir lagi takutnya pas ditengah-tengah
perjalanan hubungan kita dan kita sudah merasa saling bergantungsatu sama lain
apa siap buat nantinya terpisah oleh masalah perbedaan keyakinan ini. Namun
juga sering terlintas kata-kata Od yang pernah diucapin ke aku tidak tahu itu
serius atau hanya menenangkanku saja ‘Perbedaan itu Indah’ tapi
bayangan-bayangan tentang sad ending buat pasangan beda agama sudah sangat
memenuhi isi kepalaku, Rasanya ingin marah sama Tuhan kenapa kisah cintaku
selama 19 tahun ini nggak ada yang terasa indah selalu saja sad ending tapi
karena merasa hanya Allah lah satu-satunya penolong, hilanglah rasa amarah itu.
Meyakini pada diri sendiri bahwa dengan cara inilah Allah menyampaikan betapa
besar cintaNya untukku sehingga membuatku selalu merasa bahwa Dia ada bersamaku
memberikan gambaran nyata buat aku kalau Dia-lah yang aku butuhkan bukan pasangan
atau pacar untuk menjadi bahagia, bahkan sejak dekat dengan Od aku merasa lebih
dekat juga dengan Tuhanku. Dan meyakini bahwa Allah memiliki suatu rahasia yang
akan indah untuk kisah cintaku nantinya. Memang benar, kadang yang kita
inginkan itu bukan yang kita butuhkan tetapi yang kita butuhkan seringnya tidak
sesuai keinginan kita, kuncinya hanya tetap yakin bahwa Allah lah jalan yang
benar. Keyakinan dan keteguhanku kepada Allah mampu mengalahkan segalanya
meskipun aku sadar, aku belum lah Muslimah yang benar-benar Sholehah. Dan dari
keyakinanku itu, aku putuskan untuk tetap membalas setiap pesan-pesan singkat
Od namun dengan perasaan yang berbeda dan dengan kata-kata sewajarnya teman
biasa tanpa mengharapkan lebih, untuk mencegah hal-hal yang akan tidak bahagia
kedepannya. Agar aku tetap teguh pada keyakinanku dan dia teguh dengan
keyakinannya serta dia dengan sikapnya itu dan aku dengan sikapku yang ini.
Entah masih banyak kata sebenarnya yang ingin aku tulis, tapi apa daya terlalu
indah untuk dituliskan tentang kedekatanku dan Od yang sangat singkat dan
berawal dari prasangkaku mengenai pesan singkat Od namun tak ada penyesalan
untuk bisa mengenal dekat Od hanya saja menyesal mengapa berprasangka lebih
tentang pesan singkatnya. Tapi ya sudahlah tidak ada yang perlu disesali lagi
semuanya sudah menjadi kisah yang perlu aku lalui dalam kehidupan ini dan dari
pengalaman ini aku merasa sepertinya ini adalah salah satu cara Allah menguji
seberapa besar keyakinanku padaNya. Akhirnya tanpa ku paksakan untuk melupakan
dan menghapuskan rasa ini, ku biarkan hatiku bergelayut mengikuti keinginan ini
walau nantinya juga bisa di tebak kita tidak akan pernah bersatu. Seperti
sepenggal lirik lagu
Kahitna-Engga Ngerti
Mengapa harus
Keyakinan memisah cinta kita
Meski cintamu aku
Sesungguhnya aku kangen kamu
Dimana dirimu aku ngga ngerti
Dengarkanlah kau tetap terindah
Meski tak mungkin bersatu
Kau slalu ada di langkahku
No comments:
Post a Comment